Search
Close this search box.

Anak-anak Juga Bisa Kena Katarak, Begini Gejala dan Cara Penanganannya

Ilustrasi Katarak Pada Anak
Ilustrasi Katarak Pada Anak

RSMATAACHMADWARDI.COM – Selama ini, masyarakat masih menganggap katarak hanya dapat dialami oleh orang dewasa bahkan lansia. Namun tahukah Sahabat bahwa, katarak yang bisa berujung kebutaan ini juga bisa dialami oleh anak-anak.

Katarak adalah suatu kondisi ketika lensa mata mengalami kekeruhan. Gejala khas dari katarak ini adalah berkurangnya kemampuan penglihatan atau pandangan kabur, tanpa disertai rasa nyeri pada mata, warna merah pada mata atau gejala fisik lainnya yang mudah terlihat, dan sering mengalami silau ketika melihat sinar matahari. Juga mengalami penurunan kontras.

Nah, pada bayi, terdapat dua jenis katarak, yaitu katarak kongenital yang terjadi sejak bayi lahir atau sesaat setelah lahir, serta katarak dapatan yang baru berkembang setelah bayi lahir.

Penyebab Katarak pada Bayi

Baik katarak kongenital maupun katarak dapatan, keduanya bisa disebabkan oleh berbagai kondisi. Misalnya, katarak kongenital yang disebabkan oleh adanya kelainan kromosom dan katarak dapatan yang biasanya dipicu oleh cedera pada mata bayi. Berikut adalah penjelasannya:

Katarak kongenital

Sebagian besar kasus katarak kongenital pada bayi ini disebabkan oleh faktor genetik atau turunan dari orang tua kepada anak. Hal ini bisa mengakibatkan lensa mata pada bayi tidak berkembang dengan sempurna. Katarak juga bisa disebabkan oleh adanya kelainan kromosom, seperti Down syndrome.

Selain itu, infeksi yang dialami ibu selama masa kehamilan juga dapat mengakibatkan katarak pada bayi. Infeksi yang paling berisiko menyebabkan katarak pada bayi sejak ia lahir antara lain adalah campak Jerman (rubella), toxoplasmosis, cytomegalovirus (CMV), cacar air, dan virus herpes simpleks.

Katarak dapatan

Katarak dapatan pada bayi biasanya disebabkan oleh kondisi kesehatan bayi itu sendiri, seperti diabetes, galaktosemia (kondisi ketika tubuh tidak dapat memecah galaktosa), atau cedera pada mata. Namun, kasus-kasus ini sebenarnya jarang terjadi.

Selain katarak kongenital dan dapatan, sebagian kasus katarak pada bayi belum diketahui penyebabnya sampai saat ini.

Gejala Katarak pada Bayi

Ada beberapa gejala katarak pada bayi yang perlu Sahabat waspadai dan harus segera dikonsultasikan ke dokter, di antaranya:

  • Adanya bintik putih atau abu-abu yang berbayang pada bagian pupil mata (bagian hitam mata)
  • Gerakan mata yang tidak terkontrol atau dikenal dengan sebutan nistagmus
  • Bola mata bergerak ke arah berbeda atau juling
  • Bayi seperti tidak sadar pada kondisi lingkungan sekitar, hal ini biasanya dialami oleh bayi yang mengalami katarak pada kedua matanya

Dalam mendiagnosis katarak pada bayi, biasanya dokter akan menyarankan pemeriksaan mata secara menyeluruh. Pemeriksaan ini akan dilakukan oleh dokter mata atau dokter mata ahli pediatrik oftalmologi. Selain itu, bayi juga akan diperiksa oleh dokter anak untuk memastikan ada tidaknya kelainan bawaan yang bisa menjadi penyebab katarak pada bayi.

Perawatan pada Bayi Katarak

Jika katarak pada bayi tergolong ringan dan tidak mempengaruhi penglihatan, penanganan khusus mungkin saja tidak diperlukan. Namun, bila katarak pada bayi sudah sampai mengganggu penglihatannya, operasi katarak akan dilakukan. Operasi katarak baru boleh dilakukan saat bayi sudah berusia 3 bulan.

Setelah operasi katarak, dokter tetap akan melakukan pemeriksaan rutin untuk memantau penglihatan bayi sekaligus melakukan penyesuaian ukuran lensa kacamata atau lensa kontak.

Walaupun tidak mengancam nyawa, katarak pada bayi perlu didiagnosis secepatnya agar penanganan bisa dilakukan sedini mungkin. Hal ini karena gangguan penglihatan dapat menurunkan kualitas hidup anak, yang ujung-ujungnya bisa mengganggu tumbuh kembang Si Kecil.

Jadi, pemeriksaan mata direkomendasikan untuk semua bayi saat lahir atau pada usia 6–8 minggu. Selain itu, kemampuan melihat anak, yang juga termasuk dalam tahap tumbuh kembangnya, perlu dipantau dengan saksama. Bila perlu, lakukan pemeriksaan ke dokter secara rutin untuk memastikan tumbuh kembang Si Kecil berjalan normal.

Katarak Penyebab Kebutaan Paling Banyak

Saat ini, katarak masih menjadi penyebab utama kebutaan di dunia. Jumlah penderitanya pun dari tahun ke tahun semakin meningkat. Di Asia Tenggara, Indonesia bahkan menempati posisi pertama sebagai negara dengan penderita katarak terbanyak.

Sayangnya, hingga saat ini belum ada obat atau tetes mata yang bisa menjernihkan kembali lensa mata yang keruh atau katarak. Juga tidak bisa diatasi atau dikoreksi dengan penggunaan kacamata. Satu-satunya cara penanganan adalah dengan operasi atau pembedahan.

Namun sebelum dilakukan penanganan lebih lanjut, dokter akan memastikan terlebih dahulu berkurangnya kemampuan penglihatan itu karena betul-betul akibat katarak. Berbagai kemungkinan lain harus ditiadakan, sehingga benar-benar membuktikan berkurangnya penglihatan mata karena disebabkan oleh katarak.

Banyaknya penderita katarak di Indonesia, membuat pengalaman dan peralatan medis dalam penanganannya juga semakin berkembang pesat. Penanganan katarak dengan operasi, saat ini dilakukan lebih canggih, efektif, hasilnya bisa diprediksi terlebih dahulu, dan tidak ada komplikasi.

Karena itu, sangat disarankan bagi Sahabat yang memiliki buah hati yang mengalami berkurangnya kemampuan penglihatan untuk segera memeriksakan kesehatan mata si kecil ke dokter spesialis mata. Hal ini untuk memastikan adanya katarak, sehingga segara dapat ditangani. Ketakutan menjalani operasi bagi sebagian masyarakat, justru akan memperparah kondisi katarak.

RS Mata Achmad Wardi yang berlokasi di Kota Serang, Banten terus berinovasi menghadirkan teknologi kesehatan mata terbaru dengan dokter spesialis mata berpengalaman. Rumah sakit wakaf khusus mata ini telah memiliki sejumlah unit layanan kesehatan mata di antaranya cataract center, glaucoma center, dan retina center. 

RS Mata Achmad Wardi telah menerapkan teknik operasi katarak tanpa jahitan atau yang dikenal dengan istilah phacoemulsification (phacoemulsifikasi).

RS Mata Achmad Wardi telah menerapkan teknik operasi katarak tanpa jahitan atau yang dikenal dengan istilah phacoemulsification (phacoemulsifikasi).

Dengan teknik operasi modern ini, Sahabat tidak perlu ragu karena dengan teknik ini penyembuhan lebih cepat dan tidak perlu menginap di rumah sakit sehingga dapat segera kembali beraktivitas. (Chogah)

Bagikan tulisan ini ke media sosialmu

Halo! Isi dulu, yuk data di bawah untuk mulai chat dengan Admin RSAW. Cuma satu menit, kok! 😊