RSMATAACHMADWARDI.COM — Glaukoma merupakan penyakit dengan risiko kebutaan terbesar kedua di dunia setelah katarak. Berbeda dengan katarak yang dapat disembuhkan, sifat dari penyakit glaukoma ini adalah permanen. Tingginya angka kebutaan di dunia akibat dari glaukoma kerap kali didukung oleh minimnya pengetahuan akan glaukoma itu sendiri. Maka dari itu, deteksi dini glaukoma sangat diperlukan untuk mencegah progresivitas kebutaan yang disebabkan oleh glaukoma.
Glaukoma merupakan gangguan penglihatan pada mata akibat tingginya tekanan dalam bola mata. Peningkatan tekanan tersebut menyebabkan rusaknya saraf optik dalam mata. Saraf optik itu sendiri adalah kumpulan dari berjuta saraf yang menjadi penghubung antara retina dan otak. Glaukoma dapat menyebabkan kebutaan permanen dikarenakan sehatnya saraf optik sangat diperlukan untuk mendapatkan penglihatan yang baik.
Glaukoma dapat terjadi dikarenakan ketidakseimbangan tekanan cairan dalam bola mata yang diproduksi dan dibuang. Manusia pada normalnya memiliki tekanan cairan bola mata tidak lebih dari 20mmHg. Menurut studi, tidak semua manusia yang memiliki tekanan bola mata tinggi mengidap glaukoma, sebaliknya, glaukoma dapat terjadi pada orang yang tidak memiliki tekanan bola mata yang tinggi, hal ini dapat terjadi karena setiap manusia memiliki tingkat toleransi tekanan mata yang berbeda.
Adapun beberapa kondisi atau faktor yang dapat memicu glaukoma antara lain adalah riwayat penyakit dari keluarga, faktor usia, memiliki kornea yang tipis, penyakit hipertensi, diabetes melitus, serta penderita miopi atau rabun jauh yang tinggi. Selain itu, menurut studi, ras juga berpengaruh terhadap potensi terkena glaukoma, orang dari ras Asia dan Afrika dinilai memiliki risiko terkena glaukoma lebih tinggi daripada ras kaukasia atau kulit putih.
Alasan Pentingnya Deteksi Glaukoma Sejak Dini
- Glaukoma kerap kali tidak disadari oleh penderitanya karena pada awalnya glaukoma dapat muncul dengan tanpa gejala. Pentingnya deteksi glaukoma sejak dini ini diperlukan agar dapat mengidentifikasi kondisi ini sebelum merusak penglihatan tanpa disadari.
- Beragam variasi pengobatan dapat dilakukan jika glaukoma telah terdeteksi sedini mungkin. Penderita glaukoma dapat memilih berbagai pengobatan yang tersedia seperti obat tetes mata, laser, ataupun pembedahan untuk menghindari progresivitas glaukoma sebelum terjadinya kebutaan permanen.
- Pencegahan penyebaran glaukoma dapat dihindari jika glaukoma terdeteksi lebih awal. Perlu diketahui bahwa glaukoma dapat menyebar dari mata satu ke mata lainnya. Maka dari itu, melakukan deteksi dini dapat membantu mengidentifikasi risiko penyebaran, sehingga langkah-langkah lain pencegahan dapat diambil untuk melindungi mata lainnya
Gejala Glaukoma Pada Mata
Pada awalnya, penderita kerap kali tidak menyadari gejala atau tanda dari glaukoma itu sendiri, hal ini lumrah terjadi karena gejala glaukoma seringkali muncul pada beberapa tahun setelah mengidap penyakit tersebut. Penderita glaukoma biasanya baru menyadari ketika keadaan matanya sudah terasa mengalami permasalahan, seperti jarak pandang yang menyempit, penglihatan kabur, dan lain sebagainya.
Untuk menghindari kasus-kasus seperti ini, kesadaran dan pengetahuan akan gejala glaukoma sangat penting, berikut beberapa gejala glaukoma yang sering terjadi muncul pada penderitanya:
- Sakit mata yang berlebihan
- Sakit mata yang disertai dengan pusing hingga mual dan muntah
- Kemerahan pada mata
- Munculnya titik kehitaman pada mata yang mengikuti pada setiap gerakan mata
- Jarak pandang cenderung semakin menyempit dan cenderung mengerucut seperti terowongan
Lalu Bisakah Glaukoma Disembuhkan?
Sangat disayangkan penyakit glaukoma ini bersifat permanen dan tidak bisa disembuhkan. Namun untuk mencegah risiko atau kerusakan yang semakin parah, penggunaan obat tetes mata paling umum digunakan untuk pencegahan risiko yang lebih parah. Selain itu tindakan laser dan pembedahan juga dapat dilakukan. Pembedahan dapat dilakukan jika obat tetes mata dan juga laser tidak cukup membantu mengontrol tekanan mata.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menyarankan masyarakat rutin melakukan screening sebagai langkah awal deteksi dini glaukoma agar kebutaan total akibat dari glaukoma bisa dihindari. Berikut anjuran waktu screening yang dianjurkan oleh Kementerian Kesehatan:
- Orang dengan usia kurang dari 40 tahun dianjurkan melakukan screening setiap 2-4 tahun
- Orang dengan usia lebih dari 40 tahun dianjurkan melakukan screening setiap 2 tahun
- Orang dengan keluarga yang memiliki riwayat glaukoma dianjurkan melakukan screening setiap 1 tahun sekali
Mari kenali glaukoma sedini mungkin karena glaukoma kerap datang tanpa menunjukkan gejala yang signifikan. Pentingnya deteksi dini ini dilakukan agar risiko kebutaan permanen akibat glaukoma dapat dihindarkan. Rumah Sakit Mata Achmad Wardi siap menjadi rumah sakit mata pilihan sahabat untuk melakukan eye medical check–up atau pemeriksaan mata secara rutin di Retina & Glaukoma Center Poli Eksekutif RS Mata Achmad Wardi.