Search
Close this search box.

KH. Achmad Wardi, Tokoh Banten di Balik Nama RSAW

K.H. Achmad Wardi
K.H. Achmad Wardi

K.H. Achmad Wardi adalah seorang ulama dan tokoh politik di Banten yang cukup dikenal masyarakat luas dari berbagai kalangan. Sebagai seorang pendidik di tengah masyarakat Kota Serang, beliau adalah tempat bertanya baik permasalahan sosial sehari-hari maupun ilmu agama, terutama soal fikih ibadah dan fikih muamalah.

Putra Asli Serang, Banten

Achmad Wardi lahir di Serang, Banten pada 11 Desember 1917 dan merupakan putra ketiga dari tujuh bersaudara dari orang tua pasangan K.H. Djamhari bin Abu Bakar dan Ratu Mardiyah binti Tubagus Abu Bakar. Beliau dibesarkan di lingkungan keluarga yang aktif dalam kegiatan pendidikan, sosial, dan keagamaan.

K.H. Djamhari merupakan seorang tokoh ulama Banten dan pendiri Madrasah Khairul Huda di Kota Serang yang kini namanya diabadikan menjadi sebuah jalan di ibu kota Banten tersebut.

Achmad Wardi saat menjadi mahasiswa di Al-Azhar Kairo dan saat menikahkan putri kedelapannya tahun 1981.
Achmad Wardi saat menjadi mahasiswa di Al-Azhar Kairo dan saat menikahkan putri kedelapannya tahun 1981.

Semasa hidupnya, K.H. Achmad Wardi tinggal di beberapa kota dan negara. Achmad Wardi remaja adalah lulusan terbaik Madrasah Tsanawiyah dan Aliyah Jamiat Khair di Tanah Abang, Jakarta.

Beliau kemudian melanjutkan pendidikan di Perguruan Tinggi Islam, Universitas Al- Azhar Kairo, Mesir. Sepulang dari Kairo, beliau mendedikasikan ilmunya sebagai pengajar dan pembicara di berbagai forum serta menjadi penceramah di program khusus yang rutin disiarkan oleh RRI Serang. Dengan kemampuan bahasa Arab dan bahasa Belanda yang mumpuni, beliau juga sering didaulat menjadi pener- jemah pada acara-acara formal di Banten.

Di dunia politik, Abah Wardi aktif di Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII) dan pernah berkiprah sebagai Ketua DPRD Kabupaten Serang. Karir politiknya terus menanjak hingga beliau terpilih sebagai Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat periode 1956- 1959.

Selain mengemban jabatan politik, beliau juga mengabdi sebagai Kepala Kantor Departemen Agama Kabupaten Sukabumi pada tahun 1960-1964 dan jabatan yang sama diembannya di Kabupaten Serang hingga tahun 1969. Barangkali sejalan dengan hobi dan keahlian beliau bermain catur, Abah Wardi tetap aktif di dunia politik hingga akhir karirnya. Beliau merupakan seorang aktivis Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang pada saat itu merupakan penggabungan dari semua partai berbasis Islam di Indonesia.

Cukup banyak pemikiran dan kontribusi beliau, baik di dunia politik maupun sosial kemasyarakatan. Salah satunya adalah niat mendirikan Madrasah Darul Ulum untuk masyarakat Banten di atas lahan milik beliau di Kota Serang. Namun sayang, sekolah yang mulai dibangun sekitar tahun 1973 ini tidak dapat terwujud karena ber- bagai kendala. K.H. Achmad Wardi wafat pada tanggal 26 Maret 1988 dalam usia 70 tahun dan dikebumikan di Pemakaman Pangeran Mas, Kota Serang. Beliau dikaru- niai 12 putera dan puteri yang kini berdo- misili di sejumlah kota di Indonesia.

Atas: K.H. Djamhari. Bawah: Achmad Wardi (berdiri di tengah) beserta kedua orang tua (duduk di tengah) dan keluarga besar.

Cita-cita Bermanfaat untuk Banten Terwujud dalam Bentuk Rumah Sakit Mata

Pada tahun 2018, niat sumbangsih Abah Wardi untuk masyarakat Banten akhirnya dapat terwujud melalui rumah sakit mata yang berdiri tepat di atas rintisan sekolah yang beliau mulai empat dekade silam.

Melalui perjalanan panjang serta dengan dukungan penuh Badan Wakaf Indonesia dan Dompet Dhuafa, RS Mata Achmad Wardi mulai beroperasi pada tanggal 21 April 2018 menjadi RS pertama berbasis wakaf di Indonesia sekaligus RS mata pertama di Provinsi Banten.

Putera dan puteri K.H. Achmad Wardi.
Putera dan puteri K.H. Achmad Wardi.

Semoga “kenangan” Abah Wardi ini dapat terus memberi manfaat bagi masyarakat luas, membantu masyarakat yang kurang mampu, serta menjadi sedekah jariyah bagi almarhum dan keluarga. ◼

Bagikan tulisan ini ke media sosialmu

Halo! Isi dulu, yuk data di bawah untuk mulai chat dengan Admin RSAW. Cuma satu menit, kok! 😊